Minggu, 27 Juni 2010

Loyalty

Pada saat pernikahan mempelai mengucapkan janji setia di altar. " Saya menerima kamu sebagai pasangan saya, dan akan selalu mendampingi kamu, dalam suka, dalam duka, sehat ataupun sakit, selalu bersama.."
Yg jadi pikiranku sekarang, "bukankah kita mempelai Tuhan", "bukankah hubungan sebagai suami dan istri merupakan penggambaran dari hubungan Allah Bapa dengan gerejaNya".
Tuhan pasti inginkan hal sama. Selama ini aku lupa, bukankan Tuhan pun punya perasaan ( dimana perasaan kita pun Tuhan yang ciptakan, serupa dan segambar dengan Dia). Tentu Tuhanpun punya perasaan. Perasaan ingin mencintai, dicintai, senang dan sedih.
Yang selama ini aku tau, ada tiga jenis manusia dalam hal ini:
pertama, mencintai Tuhan ketika senang, ketika hidupnya diberkati, tapi begitu ada hal yang tidak enak lalu kecewa dan meninggalkan Tuhan.
kedua, mencintai, mencari Tuhan ketika susah, tapi ketika hidupnya mulai diberkati lalu merasa tidak memerlukan Tuhan lagi dan meninggalkan Tuhan
ketiga, orang yang punya loyalty, mencintai Tuhan baik suka, maupun duka, baik senang, ataupun susah, selalu bersama Tuhan selamanya.

Loyalty
Mencintai Tuhan sebagai mana adanya Dia
Mencintai Tuhan ketika dalam kemenangan
tetap mencintai Tuhan bahkan ketika mengalami kekalahan
Mencintai Tuhan ketika doa-doa dijawab
Tetap mencintai Tuhan sekalipun Tuhan berkata tidak
Mencintai Tuhan ketika Dia memanjakan
Tetap mencintai Tuhan bahkan ketika Tuhan menghajar
Mencintai Tuhan ketika Dia memberkati
Tetap mencintai Tuhan sekalipun sepertinya Ia menbiarkan
Mencintai Tuhan apapun yang terjadi, dalam keadaan baik suka maupun duka, baik senang ataupun susah, selalu bersamaNya selamanya.

"Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku" Matius 11:6